Dimasa
pandemi COVID-19 ini, kebutuhan tenaga medis untuk memulihkan dan merawat
pasien Covid-19 menjadi sangat tinggi. Sedangkan disisi yang lain, kecelakaan
lalu lintas terus terjadi dengan intensitas yang tinggi.
Ketersedian
tenaga medis bukan dokter pun menjadi sangat penting. Disaat rumah sakit sibuk
melakukan penanganan pandemi Covid-19, ada panggilan mendadak untuk melakukan
pertolongan korban kecelakaan lalu lintas.
Dengan
kondisi tersebut diatas, dapat diperkirakan:
1. Ketersediaan jumlah paramedik
2. Kesiapan paramedik untuk melakukan
emergency response
3. Kebugaran paramedik, antara siaga
untuk pandemi Covid-19 dan kecelakaan lalu lintas.
Melihat
bahwa pandemi Covid-19 yang kondisinya naik turun, disisi yang lain, secara
statistik kecelakaan lalu lintas menelan korban jiwa antara 6 – 8 orang dalam
satu hari di Indonesia.
Maka sangat
penting dan perlu diperhatikan kesiapan paramedik untuk melakukan pertolongan
kecelakaan lalu lintas, tanpa harus mengorbankan kebugaran secara fisik
paramedik yang kelelahan.
Sebuah
artikel yang menarik dan terjadi dibeberapa negara, bagaimana paramedik secara
fisik dan mental mengalami kelelahan, What It's Like to Be a Paramedic - The Atlantic.
Merujuk
pada WHO – Decade of Action bahwa kejadian pasca kecelakaan lalu lintas juga
sangat penting untuk menyelamatkan korban kecelakaan.
Menelaah
“Health System and Disaster yang diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada pada
tahun 2011” dan “EMS Emergency Response and Readiness Assessment (EIRRA) yang
diterbitkan oleh NASEMSO
Highway Mass Casualty Readiness Project antara pemerintah Amerika Serikat dan
Mexiko pada tahun 2012”.
Dalam dua buku
tersebut diatas, disebutkan bahwa:
1. Perlunya
kesiapan paramedik, baik secara jumlah, fisik dan peralatan.
2. Kebutuhan
tanggap darurat perlu dilakukan kajian dimana akan ditempatkan (simpul
kesiapan) berdasarkan waktu, akses jalan, dan fasilitas yang tersedia untuk
penyelamatan korban.
3. Pentingnya
untuk team medis yang melakukan tanggap darurat, memahami resiko dilokasi, baik
resiko kepada paramedik atau korban kecelakaan lalu lintas.
4. Komunikasi
yang baik antara paramedik dan petugas dilapangan, untuk menentukan cara yang
baik dan tepat untuk mengelurakan korban kecelakaan dari dalam kendaraan dan
lokasi kecelakaan.
5. Fasilitas
ambulance yang memadai, sehingga paramedik dapat melakukan evakuasi ke Rumah
Sakit, menenangkan korban dan melakukan penyelamatan dalam ambulance.
6. Pentingnya
akses menuju lokasi kecelakaan dan kembali ke Rumah Sakit terdekat.
Dengan
melihat kondisi saat ini, baik pandemi Covid-19 dan kecelakaan lalu lintas,
maka sangat penting sekali tanggap darurat medis. Oleh karena itu, sangat
diperlukan:
1. Kesiapan tenaga medis.
2. Kesiapan Fasilitas.
3. Kebugaran tenaga medis.
4. Pemahaman tanggap darurat kecelakaan
lalu lintas.
5. Kesiapan tanggap darurat kecelakaan
lalu lintas.