easyBensin

Lelahnya bertugas sebagai Paramedis

Rabu, 23 February, 2022

Paramedis

 

Paramedis berdasarkan Wikipedia Bahada Indonesia adalah profesi yang memberikan pelayanan medis pra-rumah sakit dan gawat darurat. Sedangkan Ilmu yang mempelajarinya disebut paramedicine. Paramedis menggunakan Ambulans untuk melaksanakan tugasnya mendatangi TKP yang membutuhkan pertolongan medis kepada kecelakaan, atau bantuan medis/kesehatan darurat lainya.

 

Di luar negeri, Paramedis juga diketahui sebagai field medic atau "medis lapangan". Paramedis bisa berasal dari instansi kesehatan/layanan darurat swasta ataupun negara, Paramedis bisa berasal dari instansi Pemadam Kebakaran, layanan Ambulans, tim Pencarian dan penyelamatan (SAR), militer, kepolisian, dll.


Di Indonesia, paramedis belum diakui sebagai sebuah profesi, dan belum memiliki definisi yang jelas.

 

Dengan adanya kondisi pandemic Covid-19, paramedis banyak diperbantukan untuk membantu rumah sakit dalam melakukan kondisi tanggap darurat luar biasa. Tetapi paramedis juga harus tetap bersiap siaga untuk melakukan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan lalu lintas.

 

Dengan terbatas ruang lingkup paramedis, tidak seperti perawat di rumah sakit, paramedis memang bertugas untuk melakukan response tanggap darurat, baik itu kecelakaan lalu lintas, kebakaran gedung, atau tanggap darurat bencana alam.

 

Sehingga tidak banyak rumah sakit mempekerjakan paramedis, jika terjadi kejadian tanggap darurat yang bersamaan dan mengakibatkan banyaknya korba luka, maka hal ini akan menuntuk paramedis untuk tetap fokus.

 

 

Tanggap Darurat  

 

Tanggap darurat adalah kejadian luar biasa yang mengakibatkan terjadinya korban jiwa, kerusakan benda dan alam. Paramedis boleh dibilang hanya dibutuhkan saat ada kondisi tanggap darurat saja dalam keseharian. Selama tidak ada kondisi tanggap darurat, maka paramedis tetap bersiap sedia dan mempersiapkan semua peralatan yang wajib dibawa dalam ambulance.

Dalam kejadian tanggap darurat, maka korban jiwa dapat dikategorikan berdasarkan Trauma Triage and Score yang dapat ditautan berikut https://patient.info/doctor/trauma-triage-and-scoring.

Berdasarkan standard tersebut, maka korban dapat dikategorikan menjadi:

Prioritas 1 (P1) atau Triase 1 (T1): perawatan segera diperlukan - memerlukan intervensi penyelamatan hidup segera. Kode warna merah.

P2 atau T2: perawatan menengah atau mendesak diperlukan - memerlukan intervensi yang signifikan dalam waktu dua sampai empat jam. Kode warna kuning.

P3 atau T3: perawatan tertunda - membutuhkan perawatan medis tetapi ini dapat ditunda dengan aman. Kode warna hijau.

Mati adalah klasifikasi keempat dan penting untuk mencegah pengeluaran sumber daya yang terbatas pada mereka yang berada di luar bantuan. Kode warna hitam.

 

Maka dalam kondisi sebenarnya, banyak kemungkinan kombinasi kejadian dan kombinasi tingkat keparahan korban dan jumlahnya.

 

Sehingga dalam keseharian, paramedis selalu dituntut untuk siap menhadapi segala kemungkinan kejadian yang terjadi dengan segala beban pekerjaan, kelelahan di rumah sakit saat bersiap sedia atau diperbantukan untuk mensupport pandemi Covid-1. Belum lagi adanya momen kejenuhan karena belum tentu kondisi tanggap darurat terjadi pada saat bertugas, kemudian mendapat panggilan untuk mensupport paramedis yang bertugas karena ternyata korbannya banyak dilokasi kejadian.

 

Belum lagi beban keluarga korban yang marah-marah atau berteriak-teriak histeris, atau beban keluarga yang dimiliki setiap individu paramedis.

 

 

Dimanakah Paramedis

 

Di Indonesia, Sebagian kecil paramedis bekerja di rumah sakit, untuk mensupport jasa layanan tanggap darurat baik bersifat umum atau privat untuk mensuport perusahaan – perusahaan yang membutuhkan jasa untuk tanggap darurat medis.

Secara global, kebanyakan paramdis berdampingan dengan pemadam kebakaran atau perusahaan penyedia jasa untuk tanggap darurat medis.

Dalam kondisi luar biasa saat pandemi Covid-19, paramedis juga diperbantukan untuk melakukan perawatan dan tanggap darurat pasien yang harus dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensive.

Paramedis dalam melakukan tindakan medis tanggap darurat akan menjadi orang pertama yang melihat kondisi korban, menghadapi resiko ditempat tanggap darurat disaat juga harus fokus melakukan tindakan pertolongan pertama kepada korban. Belum lagi, paramedis harus mengambil keputusan (dengan support dokter secara virtual), mana korban perlu mendapat perhatian lebih dan segera dievakuasi berdasarakan tingkat keparah korban (Trauma Triage and Score). Sebuah beban moral dilapangan, jika salah ambil keputusan, bisa jadi korban tidak terselamatkan.

Sehari bersama paramedis, sebuah  pekerjaan yang penuh dengan tanggung jawab dan beban moral, dan tidak semua orang bisa melakukan.